Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong angka kepemilikan rumah untuk para warga. Salah satu upaya dengan menggelar pameran Jateng Omah Expo (JOMEX), yang bertempat  di Mall Ciputra Semarang, 24 Juli hingga 4 Agustus 2024. Penyelenggaraan pameran ini dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan akses masyarakat Jawa Tengah guna mendapatkan rumah sederhana layak huni yang terjangkau.

Jateng Omah Expo 2024 yang diselenggarakan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah ini  merupakan bagian dari rangkaian acara memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) tahun 2024 dan hari jadi Provinsi Jawa Tengah ke-79 tahun 2024, yang bertujuan memudahkan masyarakat berpendapatan rendah untuk mempunyai rumah murah atau bersubsidi.

Pameran perumahan bersubsidi terbesar bertajuk “Jateng Omah Expo (JOMEX)  2024” tersebut digelar dalam rangka peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah ke-79 Tahun 2024. Selain pameran perumahan, ada juga Talkshow yang mengangkat tema Penguatan Kolaborasi Wujudkan Rumah Layak Huni Terjangkau bagi Masyarakat Jawa Tengah.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Sid Herdi Kusuma mengatakan, khusus bagi para PNS/ASN di Provinsi Jawa Tengah akan disiapkan alokasi KPR Tapera sebanyak 500 unit.
“Melalui Expo ini para ASN/PNS di Provinsi Jawa Tengah yang belum memiliki rumah, kami akan menyiapkan kuota sebanyak 500 unit rumah melalui pembiayaan dana Tapera,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Jateng Omah Expo 2024, Diana Kristina mengutarakan, kegiatan tersebut sebagai jawaban atas permasalahan pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat, terutama bagi Masyarakat yang berpenghasilan rendah.
“Memberikan kesadaran bahwa rumah adalah kebutuhan utama yang harus terpenuhi,” katanya.

Sumarno juga mengatakan, tahun ini, Provinsi Jateng mendapatkan kuota rumah bersubsidi sebanyak 11.000 unit yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Dia berharap, kuota itu bisa ditambah pemerintah pusat, mengingat kebutuhan rumah warga di Jateng masih sangat kurang.

“Harapan kami, karena kami dapat kuota rumah bersubsidi dari pemerintah, sekitar 11 ribu, sayang kalau tidak termanfaatkan. Ini rumah bersubsidi bisa dimanfaatkan masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Kategori: Berita OPD